Minggu, 05 April 2020

PUISI CORONA VIRUS

KEMBALI TERSADAR

corona virus sebentuk kekuasaan Allah
yang luput dari prediksi manusia
corona virus hadir memberi warna
bahwa Allah itu Mahakuasa

mungkin kita tak menyangka
akan ada wabah yang mendunia
sibuk menyibuk manusia memberantasnya
meskipun tak tahu bentuknya

corona virus, si kecil, rupanya nakal juga
menghentak dunia dengan kekuatannya
bala tentara entah berapa triliun jumlahnya
siap memenuhi dunia
menjemput manusia sesuai perintah-Nya
corona virus, wujud kuasa Allah



MASIH SAJA

masih banyak orang
berkerumun
berkumpul
bertransaksi
bercakap-cakap
bernegoisasi
berhimbau
berteman
di pasar-pasar
di jalanan
di kampung halaman
di warung makan
di stasiun
di terminal
di pertokoan
di lapangan
entah di mana lagi kiranya
masih saja bandel
masih saja anggap remeh
masih saja anggap tak masalah
masih saja tak berpelindung
M A S K E R
H A N D  S A N I TI S E R
ancaman corona virus
tersembunyi
mematikan
jangan lagi bandel



POSTER ANAKKU

siang itu
di grup WA
guru anakku
kembali menitip tugas
tuk murid-muridnya
sebentuk pesan singkat
poster corona virus
dengan bahasa sederhana
versi anak-anak
di kertas HVS
jika sudah selesai
kirim via WA
fotokan, ya



JAGA JARAK AMAN

woro-woro
di mana-mana
di televisi
di jalanan
di internet
di kota
di desa
untuk keamanan bersama
jaga jarak aman !!!
jaga jarak aman !!!
physical distancing
bukan sebab kita tak mau bersama
kita kini dalam dilema



LIHATLAH

Amerika
Italia
China
wow, ... !!!
korban jiwa berjatuhan
sebab corona virus
menyerang masal
tak peduli usia
siapa saja
lengah
berarti musnah

lihatlah
jangan kita seperti mereka
kita banyak sanak kerabat
yang mesti terlindung
jangan sia-sia
kita terkapar di bumi sendiri

lihatlah
masih terus membanjir
manusia-manusia hilir mudik
kembali ke negaranya sendiri
meski terancam tercekal
masih saja berani lewat
sebab tuntutan selamat
keberanian semakin meningkat



BERLALULAH

sebentar lagi
kita umat muslim
menjemput bulan mulia
RAMADAN
menahan hawa nafsu
mengekang emosi
menata diri
lolos ujian
memupuk kebersamaan
melawan kedurjanaan
CORONA
bersabarlah pada kami
jangan luapkan emosimu
kembalilah kau ke asalmu
biar kami kembali
mengabdi pada Tuhan kami
dengan hati bersih
CORONA
pergilah dengan damai
berlalulah dari kehidupan kami
kau pasti mengerti



JARAK KEMATIAN

semakin dekat saja kiranya
jarak hidup dan mati
baru saja bercakap
kini terkubur sendiri
dalam sunyi yang tiba-tiba menyergap
ngomong-ngomong
kudengar berita dari negara tetangga
tanah siap
jadi liang lahat
manusia-manusia yang belum siap mati juga
dikira kematian masih berjarak lama
namun apa daya
sudah di ujung mata
sebab corona menjelma



MAHA KAYA

supermarket-supermarket
melompong tanpa sembako buat rakyat
cemas serba kecemasan
membuat ciut nyali dan akal sehat
tuntutan perut semakin meningkat
menggerakkan hasrat berkecukupan

secepat kilat
ludes semua
rak kosong melompong
tak ada yang jadi makanan
secepat itu
kenyataan berbicara
CORONA menyibak kebesaran Allah
mengabarkan betapa kayanya Allah
makanan apa pun tersedia
dan berserak di bumi
manusia tinggal memetik saja
rupanya manusia alpa untuk bersyukur
hingga kini ditunjukkan kebesaran-Nya

Allah Mahakaya
mampu mencukupi segala
sedikit saja Allah menguji
manusia kelabakan tanpa kata
sebab lenyapnya karunia
yang sempat teralpakan untuk kembali diingat
oleh manusia



BERITA-BERITA

berita-berita di televisi
ramai di tiap harinya
berkabar
jumlah korban corona virus
tiap harinya semakin bertambah saja
ODP
PDP
kematian dan kesembuhan beriringan jalan
rekor yang terjangkit antarnegara
diberitakan berulang-ulang
layaknya kompetisi kejuaraan score perolehan sepak bola saja
berita-berita di televisi
diturunkan juga di youtube-youtube channel
di berbagai negara memberitakannya juga
banyak versi
sepertinya menambah kepanikan juga
banyak orang sudah menjadi dokter pribadi diri sendiri
share rumus sehat anti-CORONA
mulai empon-empon sampai berjemur di bawah terik mentari
tak ayal
semua berita dipraktikkannya oleh pemerhati
agar hidup sehat
tanpa CORONA menghampiri

diturunkannya berita-berita
di grup WA-WA
kakek, nenek, ibu, bapak, anak
semua melapor berita yang didapat di grup
saling share juga rupanya
berharap saling memberi informasi
bahkan mungkin saling membully
atau mungkin malah tertawa cekikikan
sebab masih ada yang usil dengan gaya pelesetan
yang lebih arif lagi juga ada
diingatkan tentang kebesaran Allah dalam tragedi ini
ya, ada-ada saja
manusia masih saja manusiawi karakternya
yang penting
sampaikan saja berita menyejukkan
agar tak terjadi panik global
yang menjangkit jadi penyakit baru yang mematikan







1 komentar: