MASIH SEBATAS IMPIAN
bulan masih jauh di sana
sinarnya tak terlalu lelap untuk kulupakan
bulan masih saja di sana
belum sempat sirna dari pandangan
ketika langit kembali membaca dan berkaca
adakah sedikit harap yang tersembul di sana
masih sempat beribadah sepanjang masa
meski harus dalam rentang jauh dari dekapan
tak apalah
Tuhan mesti tahu adanya
DALAM KACA TAK KULIHAT
dalam kaca tak kembali kulihat bayang-bayang diri
sebab apa
aku masih mencari
kemarin siang kembali aku bernyanyi
meski pedih dan perih
sekelebat sinar kembali menyapa diri
sempat kuintip bayangnya dalam kaca
di hadapan diri
hendak tertaut seberkas sinarnya
harap kusapa dengan tangan lembut nan manja
dalam kaca tak kulihat lagi
bayang-bayang diri
hanya bisa membaca milik orang saja
MEMENUHI ALAM SEMESTA
zikir melantun
memenuhi alam semesta
sebab apa masih melantun
tentu kamu tahu juga
mari kembali berapat
bersahut-sahut
dalam zikir yang menggema
lalu menggantung
hingga sampai ke langit ketujuh
semoga sampailah amalku dan amalmu
SUJUDKU
sujudku masih saja di sana
di rumah tua
tempat ayah ibuku di sana
sujudku kembali di sana
dengan sanak saudara
kami imaman juga
jangan dilupakan jika sempat terlupa
sujudku hanya untuk Allah semata
tiada bandingannya
berharap rida dan rahmat-Nya
sujudku hendak terterima
meski aku banyak kealpaan dan dosa
sujudku berharap Allah menjadi pengampun utama
SENDIRI
sendiri tak selalu sepi
sendiri tak harus menepi
berlalulah sendiri jika harus kembali
dengan kawan nan peduli
sendiri tak mesti sendiri
sendiri masih ada kawan kanan kiri
meski tak terlihat
tapi aku mawas diri
sebab tak bertolak dari segala budi pekerti
jangan pernah bilang sendiri
sebab kita tak sendiri
BERPULANGLAH
berpulanglah dalam damai
jangan riasaukan dunia yang kautinggalkan
di bulan Ramadan adalah berkah
ampunan Allah amat luar biasa
pintu surga terbuka
tertutup pintu neraka
berpulanglah dalam damai
jangan risau
jangan bimbang
berserahlah pada Allah
kita semua kan kembali pada-Nya
TAK SELALU SAMA
tak selalu sama
saat kita dalam waktu yang tak berbeda
ada kalanya kita harus beda
meski dalam frame yang sama
tak selalu sama
ramadan kita
tahun lalu mungkin berbeda
dengan ramadan kini
tak mengapa
disyukuri saja
mungkin ada ujian Tuhannya
terima sajalah
tanda bakti pada Tuhannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar