Sabtu, 09 Mei 2020

CARA MENULIS CERITA PENDEK (CERPEN)

SUKSES MENULIS CERPEN

Masih sulitkah kalian untuk menulis cerpen yang baik dan komunikatif? Tentu kesulitan itu terjadi pada penulis pemula. Biasanya kesulitan menemukan ide cerita yang berlanjut kesulitan untuk merangkai kata-kata hingga menjadi sebuah cerita yang menarik dan unik, tentunya pembaca akan mudah dan mampu bertahan membaca cerita kita. Hal inilah yang menjadi momok bagi tiap penulis cerpen yang belum terbiasa menulis. Untuk itu, ada beberapa cara yang bisa saya bagikan di blog ini tentang cara menulis cerpen yang baik. 

1. Temukan ide cerita. Ide cerita tentunya dapat kita gali dari kehidupan kita sendiri dan kehidupan orang-orang di sekitar kita. Kita harus menggalinya. Bisa dengan cara membuat catatan harian tentang hal-hal yang telah kita lakukan, kita rasakan, kita amati. Selanjutnya adalah ide dari cerita orang-orang di sekitar kita. Upayakan kita menjadi pendengar cerita yang baik agar kita mampu menyerap kisah yang diceritakan orang tersebut. Selain itu, kita dapat mendengar atau melihat berita-berita di televisi yang mengungkap berbagai peristiwa unik, menarik, menyenangkan bahkan menyedihkan, bisa jadi sebuah berita kriminalitas juga. Ada lagi yang dapat kita lakukan adalah menonton cerita film, dengan menonton cerita film ini kita akan serap beberapa hal yang menarik, dari sini kita akan mampu menyerap sedikit kisah yang menginspirasi yang dapat kita gabungkan dengan cerita lainnya. Hal yang biasa kita lakukan mungkin dengan cara banyak membaca cerita novel, cerpen, majalah kisah patriotik, curhatan kehidupan seseorang. Nah, itulah beberapa cara untuk menggali ide cerita.

2. Tentukan tokoh cerita dan karakter tokoh cerita. Menentukan tokoh cerita adalah upaya untuk menghidupkan cerita dengan menghadirkan tokoh cerita yang sesuai dengan ide cerita. Kita dapat menentukan nama tokoh yang cocok, lakuan tokoh yang cocok serta gambaran kostum yang cocok sesuai karakter tokoh cerita. 

3. Tentukan seting cerita. Hal yang perlu kita perhatikan adalah penentuan seting cerita. Seting cerita berkaitan dengan ide cerita dan pemilihan tokoh cerita. Banyak seting cerita yang dapat kita angkat, yang penting seting cerita yang tepat, bukan seting cerita yang hanya akan menambah ketidakbermaknaan sebuah cerita. Seting cerita ada seting tempat, seting waktu dan seting suasana. Seting tempat contoh, rumah, pedesaan, perkampungan, ibukota, taman, jalanan sepi, dll. Seting waktu contoh, pagi, siang, sore, pukul 09.00 WIB, ketika mentari tak begitu terik, dll. Seting suasana, contoh suasana menegangkan, seram, menyenangkan, mengharukan, menggelikan, dll.

4. Tentukan alur cerita. Penulis cerita dapat memilih alur cerita yang tepat. bisa menggunakan alur maju atau mundur, bahkan alur campuran. Disarankan menggunakan alur cerita yang berangkat dari permasalahan, lalu menuju mengapa permasalahan tersebut terjadi. Alur mundur atau alur campuran. Mulailah dengan ketegangan antartokoh cerita, untuk mengantarkan cerita agar pembaca tertarik untuk membaca cerita kita.

5. Tentukan sudut pandang penulis. Sudut pandang penulis berarti penulis tersebut menulis berdasarkan pengamatan atau si penulis masuk sebagai tokoh cerita utama atau tokoh cerita sampingan. Hal ini amat menentukan baik tidaknya sebuah cerita. 

6. Tentukan amanat cerita. Amanat cerita yang bagaimanakah yang akan disampaikan penulis dalam ceritanya? Akan tampak jika penulis sudah bercerita, dan antartokoh sudah bergerak dengan lakuannya sendiri. Beberapa contoh amanat cerita adalah, janganlah memaksakan kehendak kepada orang lain sebab hal itu hanya akan membuat persahabatan menjadi hancur, dll.

Berdasarkan paparan tersebut ada hal yang penting, yaitu unsur kebahasaan. Penulis harus menentukan tentang sasaran pembaca ceritanya. Jika telah ditentukan, maka penulis dapat memilih bahasa yang dipakai, apakah bahasa anak muda, orang tua, ataukah bahasa yang tercampur dengan bahasa daerah bahkan mungkin bahasa asing.

Tips: 
Jangan lupa, jangan membiasakan untuk menghapus-menghapus tulisan sebab ide terhenti sesaat.  Jika ide terhenti, maka lakukan aktivitas lainnya, jika kembali menemukan ide cerita segera ambil alat tulis untuk kembali menuliskan cerita. Jangan mudah menyerah. Kegagalan adalah awal kesuksesan. Percayalah. 

Selanjutnya jangan malu-malu untuk konsultasi dengan penulis senior. Mereka akan dengan senang hati untuk memberikan tips menulis yang baik. Selamat mencoba. 

Jangan mudah putus asa. Coba dan kembali coba terus untuk mewujudkan karya yang terbaik.

Kuasai cara penulisan kalimat yang baik, kuasai unsur kebahasaan dengan baik, sebagai contoh PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) dan KBBI online sebagai panduan menulis tentang penempatan huruf kapital atau tidak, penulisan tanda-tanda baca yang tepat, ketepatan ejaannya, dll.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar