Kamis, 07 Mei 2020

CONTOH BAB 1 PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)


BAB I
PENDAHULUAN


Pada bab I ini dipaparkan tentang: (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) hipotesis tindakan, (5) manfaat penelitian, (6) ruang lingkup, dan (7) definisi operasional.

1.1  Latar Belakang Masalah
Menulis adalah suatu keterampilan berbahasa yang penting dikuasai oleh setiap insan termasuk peserta didik di semua tingkatan. Berbagai ragam menulis dibelajarkan pada peserta didik SMP agar mereka memiliki kemampuan menulis secara bervariasi.
Muatan materi menulis dalam bahasa Indonesia berdasarkan kurikulum 2013 untuk peserta didik kelas VIII, khususnya KD 4.2. adalah peserta didik mampu menyusun teks cerita moral/fabel sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan. Dengan memiliki kemampuan menyusun teks cerita moral/fabel diharapkan peserta didik memiliki kemampuan berimajinasi yang selanjutnya dituangkan dalam bahasa lisan atau tulis.  Kemampuan ini merupakan modal awal untuk mengasah keterampilan menulis peserta didik.
Dalam proses pembelajaran menulis teks fabel di kelas VIII-E UPT SMP Negeri 2 Kota Pasuruan ditemukan permasalahan sebagai berikut: sikap peserta didik kurang baik dalam pembelajaran menulis teks fabel, serta peserta didik kurang memiliki kemampuan menulis teks fabel. Permasalahan ini terjadi karena: (1) peserta didik merasa kesulitan membayangkan objek cerita karena objek cerita tidak berada di hadapannya, (2) peserta didik kesulitan menentukan karakter binatang yang akan dijadikan tokoh cerita karena minimnya pengetahuan mereka tentang  karakter binatang, (3) peserta didik kurang memiliki kemampun menulis teks fabel karena keterbatasan perbendaharan kosa kata yang dikuasainya sehingga sulit untuk mewujudkan ide kreatifnya menjadi sebuah tulisan yang baik, (4) guru menggunakan model  konvensional dengan interaksi satu arah saja, sehingga pembelajaran kurang menarik dan (5) peserta didik kesulitan menyerap pengetahuan dari guru karena guru menyampaikan materi berdasarkan teori-teori saja dan kurang menumbuhkan semangat kebersamaan, kreativitas, dan keceriaan dalam pembelajaran.
Mencermati permasalahan tersebut maka diperlukan refleksi dan diskusi dengan teman sejawat. Berdasarkan refleksi dan diskusi dengan teman sejawat diusulkan menggunakan model pembelajaran tolingce dalam pembelajaran menulis teks fabel. Dengan menggunakan model pembelajaran ini diharapkan  hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan, baik dalam ranah sikap dan ranah keterampilan (kemampuan menulis teks fabel).
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Model Pembelajaran Tolingce untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Teks Fabel pada Peserta Didik Kelas VIII-E UPT SMP Negeri 2 Kota Pasuruan. Harapan yang diinginkan adalah model pembelajaran tolingce dapat meningkatkan hasil belajar menulis teks fabel pada peserta didik kelas VIII-E UPT SMP Negeri 2 Kota Pasuruan.


1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka masalah dalam penelitian tindakan kelas ini                    dirumuskan sebagai berikut.
1)      Apakah model pembelajaran tolingce dapat meningkatkan sikap pembelajaran menulis teks fabel pada peserta didik kelas VIII-E UPT SMP Negeri 2 Kota Pasuruan?
2)      Apakah model pembelajaran tolingce dapat meningkatkan kemampuan menulis teks fabel pada peserta didik kelas VIII-E UPT SMP Negeri 2 Kota Pasuruan?

1.3  Tujuan Penelitian
       Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1)     mendeskripsikan model pembelajaran tolingce yang digunakan untuk meningkatkan sikap pembelajaran menulis teks fabel pada peserta didik kelas VIII-E UPT SMP Negeri 2 Kota Pasuruan.
2)     mendeskripsikan model pembelajaran tolingce yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan menulis teks fabel pada peserta didik kelas VIII-E UPT SMP Negeri 2 Kota Pasuruan.


1.4 Hipotesis Tindakan
    Hipotesis tindakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. Jika model pembelajaran tolingce digunakan dalam pembelajaran menulis teks fabel, maka terjadi peningkatan sikap pembelajaran menulis teks fabel dan kemampuan menulis teks fabel pada peserta didik kelas VIII-E UPT SMP Negeri 2 Kota Pasuruan.

1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peserta didik, guru, sekolah dan peneliti lain.
1.5.1   Bagi Peserta Didik
a)  Peserta didik dapat meningkatkan sikap pembelajaran menulis teks fabel dengan menggunakan  model pembelajaran tolingce.
b)   Peserta didik dapat meningkatkan kemampuan menulis teks fabel dengan menggunakan model  pembelajaran tolingce.
1.5.2    Bagi Guru
a)   Guru dapat meningkatkan kompetensi pengelolaan kelas dengan menggunakan  model  pembelajaran tolingce.
b)   Guru mudah menyampaikan materi teks fabel dengan menggunakan model  pembelajaran tolingce.
c)   Guru dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai tolok ukur keberhasilan dalam pengelolaan kegiatan belajar mengajar.
d)   Guru dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai referensi untuk meningkatkan keterampilannya dalam melaksanakan inovasi pembelajaran.
1.5.3    Bagi Sekolah
a)      Sebagai bahan kajian dan contoh pembelajaran materi bahasa Indonesia dengan mengunakan konsep model  pembelajaran tolingce.
b)      Sebagai pengayaan alternatif penggunaan model  pembelajaran yang aktif, kreatif dan   bermanfaat yang dapat digunakan untuk penyampaian materi pelajaran yang lain.
c)      Peningkatan mutu hasil pembelajaran di sekolah yang bersangkutan.

1.6 Ruang Lingkup
Ruang lingkup  penelitian ini adalah tentang model pembelajaran tolingce  untuk meningkatkan hasil belajar menulis teks fabel pada peserta didik kelas VIII-E UPT SMP Negeri 2 Kota Pasuruan. Dalam pembelajaran ini, peserta didik diharapkan menunjukkan sikap positif dalam pembelajaran menulis teks fabel dan memiliki kemampuan menulis teks fabel dengan baik. Penelitian ini dilaksanakan pada semester satu tahun pelajaran 2014/2015.

1.7 Definisi Operasional
Agar diperoleh pengertian yang relatif sama terhadap istilah-istilah penting yang digunakan dalam penelitian ini, maka berikut diberikan penjelasan tentang istilah-istilah tersebut.
1)  Model pembelajaran tolingce   adalah suatu prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar dengan menggunakan  media tobin dalam teknik bermain untuk menghasilkan suatu teks fabel.
2)   Meningkatkan adalah upaya untuk mengadakan perubahan menuju yang lebih baik dari ranah sikap dan kemampuan peserta didik dalam menulis teks fabel dengan menggunakan model pembelajaran tolingce.
3)   Hasil belajar adalah nilai atau skor yang didapat peserta didik dari hasil pembelajaran menulis teks fabel dengan menggunakan model pembelajaran tolingce.
4)   Menulis adalah proses mengungkapkan ide, gagasan, dan perasaan ke dalam bahasa tulis, khususnya teks fabel setelah peserta didik mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tolingce.
5)   Teks fabel adalah sebuah prosa pendek, biasanya tentang binatang yang dapat berbicara dan bertingkah laku seperti manusia, misalnya seekor singa sebagai penguasa yang jahat, si kancil yang licik.
6)     Sikap adalah perilaku/gerak-gerik merespon suatu kegiatan pembelajaran.
7)     Jujur adalah menyampaikan apa adanya peristiwa yang dilihat/dialami.
8)    Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya dalam kegiatan pembelajaran.
9)      Kerjasama adalah keadaan saling merespon kegiatan pembelajaran.
10)  Kemampuan adalah kecakapan mengerjakan suatu kegiatan pembelajaran.
11)  Pembelajaran adalah proses belajar.


3 komentar: