BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab I ini dipaparkan tentang: (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) hipotesis tindakan,
(5) manfaat penelitian, (6) ruang lingkup, dan (7) definisi operasional.
1.1 Latar Belakang Masalah
Menulis adalah suatu keterampilan
berbahasa yang penting dikuasai oleh setiap insan termasuk peserta didik di
semua tingkatan. Berbagai ragam menulis dibelajarkan pada peserta didik SMP
agar mereka memiliki kemampuan menulis secara bervariasi.
Muatan materi menulis dalam bahasa
Indonesia berdasarkan kurikulum 2013 untuk peserta
didik kelas VIII, khususnya KD 4.2. adalah peserta didik mampu menyusun teks cerita moral/fabel sesuai
dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.
Dengan memiliki kemampuan menyusun teks cerita moral/fabel diharapkan peserta
didik memiliki kemampuan berimajinasi yang selanjutnya dituangkan dalam bahasa
lisan atau tulis. Kemampuan ini
merupakan modal awal untuk mengasah keterampilan menulis peserta didik.
Dalam proses pembelajaran menulis teks fabel di kelas
VIII-E UPT SMP Negeri 2 Kota Pasuruan ditemukan permasalahan
sebagai berikut: sikap peserta didik kurang baik dalam pembelajaran
menulis teks fabel, serta peserta
didik kurang memiliki kemampuan menulis teks fabel. Permasalahan ini terjadi karena: (1) peserta didik merasa kesulitan
membayangkan objek cerita karena objek cerita tidak berada di hadapannya,
(2) peserta
didik kesulitan menentukan karakter binatang yang akan dijadikan tokoh cerita
karena minimnya pengetahuan mereka tentang
karakter binatang, (3) peserta didik kurang memiliki kemampun menulis teks fabel karena
keterbatasan perbendaharan kosa kata yang dikuasainya sehingga sulit untuk
mewujudkan ide kreatifnya menjadi sebuah tulisan yang baik, (4) guru menggunakan model
konvensional dengan interaksi satu arah
saja,
sehingga pembelajaran
kurang menarik dan (5) peserta
didik kesulitan menyerap pengetahuan dari guru karena guru menyampaikan materi
berdasarkan teori-teori saja dan kurang menumbuhkan semangat kebersamaan,
kreativitas, dan keceriaan dalam pembelajaran.
Mencermati permasalahan tersebut maka
diperlukan refleksi dan diskusi dengan teman sejawat. Berdasarkan refleksi dan
diskusi dengan teman sejawat diusulkan menggunakan model pembelajaran tolingce dalam pembelajaran menulis teks fabel. Dengan menggunakan model pembelajaran ini
diharapkan hasil belajar peserta didik mengalami
peningkatan, baik dalam ranah sikap dan ranah keterampilan (kemampuan menulis
teks fabel).
Berdasarkan
latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Model Pembelajaran Tolingce untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menulis
Teks Fabel pada Peserta Didik Kelas VIII-E UPT SMP Negeri 2 Kota Pasuruan. Harapan yang diinginkan
adalah model pembelajaran tolingce dapat meningkatkan hasil belajar menulis
teks fabel pada peserta didik kelas VIII-E UPT SMP Negeri 2 Kota Pasuruan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka masalah dalam penelitian tindakan kelas ini dirumuskan sebagai berikut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka masalah dalam penelitian tindakan kelas ini dirumuskan sebagai berikut.
1) Apakah model pembelajaran tolingce dapat
meningkatkan sikap pembelajaran menulis teks fabel pada peserta didik kelas
VIII-E UPT SMP Negeri 2 Kota Pasuruan?
2) Apakah model pembelajaran tolingce dapat meningkatkan kemampuan menulis teks fabel pada peserta didik kelas
VIII-E UPT
SMP Negeri 2 Kota Pasuruan?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut,
maka penelitian ini bertujuan untuk:
1) mendeskripsikan model pembelajaran tolingce yang
digunakan untuk meningkatkan sikap pembelajaran menulis teks fabel pada peserta
didik kelas VIII-E UPT SMP Negeri 2 Kota Pasuruan.
2) mendeskripsikan model pembelajaran tolingce yang
digunakan untuk meningkatkan kemampuan menulis teks fabel pada peserta didik kelas
VIII-E UPT SMP Negeri 2 Kota Pasuruan.
1.4 Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. Jika model pembelajaran tolingce digunakan
dalam pembelajaran menulis teks fabel, maka terjadi
peningkatan sikap pembelajaran menulis teks fabel dan kemampuan menulis teks fabel pada peserta didik kelas VIII-E UPT SMP Negeri 2 Kota Pasuruan.
1.5
Manfaat Penelitian
Penelitian
tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peserta didik, guru,
sekolah dan peneliti lain.
1.5.1 Bagi Peserta Didik
a) Peserta didik dapat meningkatkan sikap pembelajaran menulis teks fabel
dengan menggunakan model pembelajaran tolingce.
b) Peserta didik dapat meningkatkan kemampuan menulis teks fabel dengan menggunakan model pembelajaran
tolingce.
1.5.2 Bagi
Guru
a) Guru dapat meningkatkan kompetensi pengelolaan kelas dengan menggunakan model pembelajaran
tolingce.
b) Guru mudah menyampaikan materi teks fabel dengan
menggunakan model pembelajaran tolingce.
c) Guru dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai
tolok ukur keberhasilan dalam
pengelolaan kegiatan belajar mengajar.
d) Guru dapat menggunakan hasil
penelitian ini sebagai referensi untuk meningkatkan keterampilannya dalam melaksanakan inovasi pembelajaran.
1.5.3 Bagi Sekolah
a) Sebagai bahan kajian dan contoh
pembelajaran materi bahasa Indonesia dengan mengunakan konsep model pembelajaran
tolingce.
b) Sebagai
pengayaan alternatif penggunaan model pembelajaran yang aktif, kreatif dan bermanfaat yang dapat digunakan untuk penyampaian materi pelajaran yang lain.
c)
Peningkatan mutu hasil pembelajaran di sekolah
yang bersangkutan.
1.6
Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah tentang model pembelajaran tolingce untuk
meningkatkan hasil belajar menulis teks fabel pada peserta
didik kelas VIII-E UPT SMP Negeri 2 Kota Pasuruan. Dalam pembelajaran ini, peserta didik diharapkan menunjukkan sikap positif dalam
pembelajaran menulis teks fabel dan memiliki kemampuan menulis teks fabel dengan baik. Penelitian ini
dilaksanakan pada semester satu tahun pelajaran 2014/2015.
1.7 Definisi Operasional
1.7 Definisi Operasional
Agar diperoleh pengertian yang relatif sama terhadap
istilah-istilah penting yang digunakan dalam penelitian ini, maka berikut
diberikan penjelasan tentang istilah-istilah tersebut.
1) Model pembelajaran tolingce adalah suatu prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman
belajar dengan menggunakan
media tobin dalam teknik bermain untuk menghasilkan suatu teks fabel.
2) Meningkatkan adalah upaya untuk mengadakan perubahan menuju yang lebih baik
dari ranah sikap dan kemampuan peserta didik dalam menulis teks fabel dengan
menggunakan model pembelajaran tolingce.
3) Hasil belajar adalah nilai atau skor
yang didapat peserta didik dari hasil pembelajaran menulis teks fabel dengan
menggunakan model pembelajaran tolingce.
4) Menulis adalah proses mengungkapkan
ide, gagasan, dan perasaan ke dalam
bahasa tulis, khususnya teks fabel setelah peserta didik mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran tolingce.
5) Teks fabel adalah sebuah prosa pendek,
biasanya tentang binatang yang dapat berbicara dan bertingkah laku seperti manusia, misalnya
seekor singa sebagai penguasa yang jahat, si kancil yang licik.
6) Sikap adalah perilaku/gerak-gerik merespon suatu kegiatan pembelajaran.
7) Jujur adalah menyampaikan apa adanya peristiwa
yang dilihat/dialami.
8) Tanggung jawab adalah keadaan wajib
menanggung segala sesuatunya dalam kegiatan pembelajaran.
9) Kerjasama adalah keadaan saling merespon kegiatan pembelajaran.
10) Kemampuan adalah kecakapan mengerjakan
suatu kegiatan pembelajaran.
11) Pembelajaran adalah proses belajar.
Mantap๐๐๐
BalasHapustrims, ya, komentarnya.
HapusMantap๐๐๐
BalasHapus